BISKITA Trans Depok Bakal Tambah Koridor Baru Tahun Depan, Ini Rutenya

pttogel Kabar gembira bagi warga Depok dan sekitarnya! Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengumumkan bahwa layanan transportasi publik BISKITA Trans Depok akan mengalami perluasan dengan penambahan beberapa koridor baru pada tahun depan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperbaiki sistem transportasi umum yang terintegrasi, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.

Perluasan Koridor untuk Konektivitas Lebih Baik

Saat ini, BISKITA Trans Depok baru melayani satu koridor utama yang menghubungkan Terminal Depok dengan Stasiun Harjamukti di kawasan Cibubur. Meskipun baru satu koridor, antusiasme warga terhadap moda transportasi ini cukup tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Depok melalui Dishub mulai menyiapkan ekspansi rute yang akan menjangkau wilayah lebih luas di kota ini.

Menurut pernyataan resmi dari Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, pada tahun 2026 mendatang BISKITA Trans Depok akan menambah empat koridor baru. Rencana ini merupakan hasil dari kajian menyeluruh mengenai kebutuhan transportasi warga, efisiensi rute, dan sinergi antarwilayah.

Adapun empat rute baru yang akan dioperasikan adalah sebagai berikut:

  1. Terminal Depok – Perumahan Bojongsari (PP)

  2. Terminal Depok – Pasar PAL Tugu (PP)

  3. Terminal Depok – Terminal Jatijajar (PP)

  4. Terminal Depok – Stasiun Pondok Rajeg (PP)

Keempat koridor tersebut dipilih berdasarkan hasil survei dan pemetaan kebutuhan mobilitas harian masyarakat. Jalur-jalur ini dinilai strategis karena menghubungkan pusat-pusat kegiatan masyarakat seperti perumahan padat, pasar tradisional, terminal antar kota, dan juga stasiun kereta api maupun LRT.

Fokus Integrasi Moda dan Pengurangan Kemacetan

Penambahan koridor baru ini bukan hanya bertujuan memperluas jangkauan transportasi, tetapi juga mendukung integrasi moda transportasi di Jabodetabek. BISKITA dirancang untuk menjadi feeder atau pengumpan yang terhubung langsung ke moda transportasi besar seperti KRL Commuter Line, LRT Jabodebek, dan bahkan angkutan umum lokal lainnya.

baca juga: ini-bahayanya-jika-trump-nekat-deportasi-elon-musk

Dengan meningkatnya jumlah koridor, masyarakat diharapkan dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Hal ini tentu akan berdampak positif pada pengurangan kemacetan yang kerap terjadi di ruas-ruas utama Kota Depok, seperti Jalan Margonda Raya, Jalan Juanda, hingga Jalan Raya Bogor.

Dishub juga mengungkapkan bahwa proyek perluasan ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari proses perencanaan dan penganggaran, pembangunan halte dan fasilitas pendukung, hingga pengadaan armada bus yang sesuai dengan standar pelayanan minimum.

Dukungan dari Pemerintah Pusat dan Sinergi Antar Lembaga

Meskipun saat ini pengelolaan BISKITA Trans Depok masih berada di bawah Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), namun Pemerintah Kota Depok telah mempersiapkan diri untuk mengambil alih pengelolaan layanan ini secara penuh mulai tahun 2026.

Pemerintah Kota Depok berharap BPTJ tetap memberikan dukungan dalam bentuk bantuan operasional maupun pembangunan infrastruktur, seperti halte dan sistem pembayaran terpadu. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dianggap sangat penting demi mewujudkan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Depok juga telah menyusun rencana anggaran untuk pengembangan rute-rute baru ini, termasuk pengadaan lahan, pembangunan fasilitas, dan pengelolaan operasional. Pembahasan anggaran ini sudah diajukan dan akan terus dikawal dalam musyawarah dengan DPRD serta dinas terkait lainnya.

Dampak Positif Bagi Masyarakat

Ekspansi koridor BISKITA Trans Depok akan membawa sejumlah manfaat yang signifikan bagi warga. Selain memberikan alternatif moda transportasi yang terjangkau dan nyaman, program ini juga akan membuka akses bagi masyarakat di wilayah pinggiran Depok yang selama ini kurang terlayani oleh transportasi umum.

Rute menuju Perumahan Bojongsari, misalnya, akan menguntungkan masyarakat di Depok bagian barat yang sering kesulitan akses ke pusat kota. Demikian pula dengan rute ke Pasar PAL Tugu dan Terminal Jatijajar, yang akan mempermudah mobilitas pedagang, pembeli, hingga pelajar dan pekerja harian.

Sementara itu, rute menuju Stasiun Pondok Rajeg akan mendukung integrasi dengan jaringan LRT yang akan beroperasi penuh dalam beberapa tahun mendatang. Dengan sistem transportasi terintegrasi, efisiensi waktu dan biaya akan meningkat, serta kualitas hidup masyarakat pun akan semakin baik.

Tantangan dan Harapan

Meski rencana ini membawa angin segar, pelaksanaannya tentu tidak akan lepas dari tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah penyediaan infrastruktur pendukung seperti halte, jalan akses, serta kesiapan armada dan sumber daya manusia. Selain itu, edukasi kepada masyarakat agar terbiasa menggunakan transportasi umum juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri.

Namun demikian, Pemerintah Kota Depok optimis bahwa melalui kerja sama yang solid dan komitmen terhadap pelayanan publik, rencana ini akan terealisasi dengan baik. Dengan bertambahnya koridor baru, Depok selangkah lebih maju dalam menciptakan kota yang lebih layak huni, ramah lingkungan, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.

Penutup

Penambahan koridor baru BISKITA Trans Depok pada tahun 2026 adalah langkah besar menuju pembenahan sistem transportasi perkotaan yang modern dan berkelanjutan. Program ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan klasik kota besar seperti kemacetan, polusi, dan keterbatasan akses transportasi umum. Dengan rencana yang matang, dukungan lintas sektor, serta partisipasi aktif masyarakat, Depok bisa menjadi contoh kota yang sukses mengembangkan transportasi publik berbasis kebutuhan warganya.

sumber artikel: www.xinglinyiyuan.com