Jaksa dan Staf Kejari Deli Serdang Dibacok Orang Tak Dikenal: Teror Brutal di Tengah Tugas Negara

Deli Serdang, Sumatera Utaracvtogel Dunia penegakan hukum Indonesia kembali dikejutkan oleh insiden kekerasan yang menimpa aparat kejaksaan. Seorang jaksa dan staf Kejaksaan Negeri (Kejari) Deli Serdang dilaporkan mengalami luka serius setelah diserang oleh orang tak dikenal (OTK) dengan senjata tajam. Peristiwa tersebut terjadi pada hari kerja, saat para korban tengah menjalankan tugas negara.

🔴 Kronologi Penyerangan

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, peristiwa mengenaskan itu terjadi di kawasan Lubuk Pakam, ibu kota Kabupaten Deli Serdang. Korban, yang diketahui merupakan seorang jaksa bernama AH dan staf administrasi Kejari berinisial RS, tiba-tiba diserang oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya.

baca juga: prabowo-lagi-seleksi-calon-dubes-as-5-nama-masuk-bursa-menanti-perwakilan-diplomatik-strategis-di-washington

Penyerangan terjadi secara mendadak, saat keduanya baru saja turun dari kendaraan dinas usai melakukan tugas lapangan. Pelaku membawa senjata tajam jenis parang dan langsung membacok korban tanpa peringatan.

Warga sekitar sempat panik melihat kejadian tersebut, namun pelaku berhasil melarikan diri sebelum diamankan oleh aparat. Sementara itu, kedua korban dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kondisi bersimbah darah.

🏥 Kondisi Korban

Menurut pernyataan dari pihak Kejari Deli Serdang, jaksa AH mengalami luka cukup serius di bagian punggung dan lengan kiri, sementara RS mengalami luka di kepala dan bahu. Hingga kini keduanya masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang.

Kepala Kejaksaan Negeri Deli Serdang menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa mereka akan terus mendampingi proses pemulihan korban serta mengawal penyelidikan hingga tuntas.

🔍 Motif Masih Diselidiki

Motif pelaku masih menjadi misteri. Aparat kepolisian setempat, bersama tim intelijen Kejaksaan, telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini. Dugaan awal menyebutkan bahwa penyerangan ini bisa jadi terkait dengan kasus hukum yang sedang ditangani oleh korban, mengingat profesi korban yang berada di garda terdepan penuntutan tindak pidana.

Kapolres Deli Serdang mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi mata untuk melacak jejak pelaku. “Kami tidak akan tinggal diam. Ini bukan hanya menyerang individu, tapi juga simbol negara,” tegasnya.

⚖️ Kecaman dari Berbagai Pihak

Insiden ini memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak, mulai dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia, organisasi profesi hukum, hingga masyarakat sipil. Jaksa Agung, melalui juru bicaranya, menyatakan bahwa penyerangan terhadap aparat penegak hukum adalah tindakan teror yang tidak dapat ditoleransi.

“Serangan ini tidak hanya melukai korban secara fisik, tapi juga mencederai sistem hukum kita. Ini bentuk intimidasi terhadap proses penegakan keadilan,” ujar perwakilan Kejaksaan Agung.

🛡️ Langkah Keamanan Diperketat

Pasca insiden, pengamanan di kantor Kejari Deli Serdang ditingkatkan. Seluruh personel jaksa dan staf kini mendapat pengawalan tambahan, terutama yang terlibat dalam penanganan kasus-kasus besar seperti korupsi, narkoba, dan kejahatan terorganisir.

Pihak kejaksaan juga meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap tenang, sembari menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak berwajib.


Penutup

Insiden penyerangan terhadap jaksa dan staf Kejari Deli Serdang menjadi pengingat bahwa ancaman terhadap aparat hukum masih nyata. Negara dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu menjaga martabat penegakan hukum dan memastikan bahwa kekerasan tidak menjadi alat intimidasi terhadap keadilan.

Penegakan hukum yang kuat dan berwibawa tidak bisa dibangun jika aparatnya terus-menerus dihantui ancaman fisik. Maka dari itu, langkah cepat dan tegas dari aparat kepolisian sangat dinantikan untuk mengungkap dalang di balik serangan brutal ini dan memastikan keamanan para penegak hukum di seluruh wilayah Indonesia.

sumber artikel: www.xinglinyiyuan.com