Netanyahu: Israel Segera Serbu Gaza untuk Taklukan Hamas

Yerusalem – pttogel Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan sikap keras pemerintahannya terhadap kelompok militan Hamas dengan menyatakan bahwa Israel akan segera melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza. Dalam pernyataan publik yang disampaikan di hadapan kabinet keamanan, Netanyahu menegaskan bahwa tujuan utama operasi ini adalah “menumpas kekuatan Hamas hingga ke akar-akarnya.”

Pernyataan ini menandai eskalasi serius dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina di Gaza, yang dalam beberapa minggu terakhir kembali memanas dengan saling serang roket dan pemboman udara.

baca juga: paus-leo-xiv-soroti-revolusi-digital-dan-ai-dalam

Pernyataan Tegas Netanyahu

“Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kehancuran total infrastruktur militer Hamas. Warga Israel berhak hidup tanpa ketakutan dari ancaman roket,” ujar Netanyahu.

Ia juga menegaskan bahwa operasi darat sedang disiapkan, dan seluruh unit militer telah diperintahkan untuk siaga penuh di sepanjang perbatasan Gaza. Netanyahu menyatakan bahwa Israel tidak sedang mencari perang, tetapi tidak akan ragu untuk bertindak jika keamanan nasionalnya terus terancam.

Situasi Terkini di Gaza

Sementara itu, Jalur Gaza — wilayah yang padat penduduk dan berada di bawah blokade Israel sejak 2007 — telah mengalami serangan udara intensif sejak awal bulan. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan puluhan korban jiwa dan ratusan luka-luka akibat serangan udara Israel. Banyak warga sipil kini mengungsi ke wilayah yang dianggap lebih aman, meskipun ruang perlindungan sangat terbatas.

Pihak Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara lainnya, menyatakan bahwa mereka siap menghadapi setiap bentuk invasi dan akan terus “melawan pendudukan Israel dengan segala cara yang tersedia.”

Reaksi Internasional

Masyarakat internasional menyuarakan keprihatinan mendalam atas kemungkinan konflik besar yang kembali pecah di kawasan tersebut. PBB, melalui Sekretaris Jenderal António Guterres, menyerukan agar semua pihak menahan diri dan mengutamakan solusi diplomatik untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak, khususnya di kalangan warga sipil.

Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan dukungannya terhadap “hak Israel untuk membela diri”, namun juga menekankan pentingnya menghindari eskalasi dan menjaga proporsionalitas dalam setiap tindakan militer.

Konflik yang Tak Kunjung Usai

Konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, dengan puncak-puncak kekerasan yang terjadi dalam bentuk perang besar pada tahun 2008, 2012, 2014, dan 2021. Setiap eskalasi selalu menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar dan memperparah krisis kemanusiaan di Gaza.

Kini, dengan pernyataan terbaru Netanyahu, dunia kembali menghadapi kekhawatiran akan terjadinya konflik terbuka berskala besar yang dapat mengguncang stabilitas kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.


Kesimpulan

Pernyataan tegas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan bahwa situasi di Gaza menuju fase kritis. Ancaman operasi militer besar-besaran terhadap Hamas dapat membawa konsekuensi geopolitik dan kemanusiaan yang luas. Sementara Israel menekankan haknya untuk membela diri, komunitas internasional terus menyerukan de-eskalasi dan dialog sebagai jalan utama menuju perdamaian yang berkelanjutan.

sumber artikel: www.xinglinyiyuan.com